Random Writing

Bullying?

“Jadi kalau menurut mbak Riska, aku harus gimana?” tanya mbak O. 

Sejak tahun 2019, aku punya terapis langganan. Kekuatan pijatannya pas untukku dan ibu yang suka tekanan. Buatku dan ibu kalau gak kuat, bukan pijat namanya. He-he. Setiap sesi pijat, bukan hanya aku dan ibu yang bahagia. Tapi juga terapisnya, karena mbak O juga sekalian curhat. Ditambah lagi, mbak O ini adalah teman sekolah mbakku saat SMP. Maka ibuku dianggap ibu pengganti oleh mbak O. Karena ibu kandungnya sudah lama meninggal dunia. 

Lanjutkan membaca “Bullying?”
Buku

Cinta yang Kadaluarsa – Wiwinf

“Cinta itu bisa kadaluarsa. Tapi komitmen yang kita pegang akan terus menjadikan hubungan kita abadi. Akan ada masa kamu enggak lagi berdebar ketika aku tatap, akan ada masa kamu merasa setiap panggilan dariku itu mengganggu. Jika masa itu datang dan kamu memutuskan untuk terus bertahan dan berusaha mengembalikan kembali debaran yang sempat hilang, itu yang namanya cinta” – Cinta yang Kadaluarsa. 

Apa jadinya jika kita menyerahkan cinta seutuhnya pada seseorang, tapi orang itu malah tidak mempercayainya?

Vania menikah dengan seorang laki-laki dari keluarga terhormat, Satya. Seluruh keluarga besar Satya sebenarnya tidak pernah menyetujui hubungan mereka, karena Vania berasal dari keluarga sederhana dan yatim piatu. Namun, Satya berhasil meyakinkan keluarganya. 

Lanjutkan membaca “Cinta yang Kadaluarsa – Wiwinf”
Product

Pemakaian 4 Tahun Micro Trike

Barang apa yang pernah kamu beli, harganya di atas standar yang kamu miliki, tapi tidak kamu sesali? Kalau aku salah satunya adalah micro trike. Salah satu item anak ini tidak pernah ada dalam listku. Kenapa? Aku pikir saat anak sudah bisa berjalan tanpa bantuan, maka duduk di stroller atau sejenisnya pasti tidak mereka inginkan. 

Apalagi banyak testimoni dari teman-temanku, kalau penggunaan stroller dan sejenisnya sebenarnya jauh lebih diinginkan oleh anak-anak yang sudah lebih besar dari pada yang usia 2 – 4 tahun. 

Lanjutkan membaca “Pemakaian 4 Tahun Micro Trike”
Makanan

Creamy Aren Latte Kopi Kenangan

Kopi Kenangan nggak mau jadiin aku Duta Kopi Kenangan nih? Ha-ha, siapa elo!

Ramadan lalu Kopi Kenangan meluncurkan salah satu menu khas Ramadan yaitu blewah. Sayangnya karena aku tidak suka blewah menu yang satu ini tidak aku lirik sama sekali. 

Nah, kemarin muncul beberapa varian baru lagi di aplikasi. Semua serba aren. Ada Creamy Aren Latte, Americano Aren, Matcha Aren Latte, dan Avocado Aren. Tentu saja aku nggak mau ketinggalan keseruan varian menu baru ini. 

Lanjutkan membaca “Creamy Aren Latte Kopi Kenangan”
Product

Gramedia Digital, Buku Dalam Genggaman

Aplikasi A, B, C dan masih banyak lagi yang terinstal di smartphone kita. Dipakai? Boleh jadi hampir semuanya kita gunakan. Tapi tidak sedikit juga yang mangkrak. Misalnya nih aplikasi mobile JKN. Mau dihapus tapi kok sesekali dibutuhkan saat harus ke puskesmas. 

Di tengah gempuran aplikasi-aplikasi ini, ternyata aku tergoda dengan Gramedia Digital. Tentu saja aplikasi ini sangat-sangat membantuku. Membaca buku jauh lebih mudah, saat ereader lupa dibawa. Apalagi kalau ebook di Playbook tidak tersedia, coba deh cari di Gramedia Digital, mungkin ada. 

Kiri tampilan Aplikasi Gramedia. Sedangkan kanan adalah tampilan Aplikasi Gramedia Digital. Sekilas tidak tampak perbedaan mencolok.
Lanjutkan membaca “Gramedia Digital, Buku Dalam Genggaman”
Buku

Di Balik Jendela – Eunice Sonie, Awas Ada Monster!

Apa jadinya kalau bumi dikuasai makhluk asing. Bagaimana jadinya kalau makhluk asing itu memakan manusia-manusia yang ditemuinya. 

Lisa seorang ibu muda yang dunia penuh warna. Suami yang baik dan menyayanginya, serta anak yang aktif dan pandai. Keluarga kecilnya sangat bahagia. Lisa sangat bangga atas pencapaian keluarganya. Omar, anak semata wayangnya memberikan kemajuan pesat dalam perkembangannya. 

Lanjutkan membaca “Di Balik Jendela – Eunice Sonie, Awas Ada Monster!”
Buku

Ily – Tere Liye, Persahabatan atau Cinta?

Setelah di buku Matahari Minor, perjalanan Seli dan Raib kembali diteruskan. Cerita kali ini masih dari sudut pandang Seli. Keduanya masih mencari cara bagaimana untuk melenyapkan Bunga Matahari Hitam beserta raja kegelapan. 

Seli kembali bermimpi buruk. Kali ini bukan lagi Ily yang muncul. Tapi Raja Kegelapan. Seli panik sekaligus terkejut. Ia sama sekali tidak menduga kalau Raja Kegelapan adalah orang yang ia kenal. 

Lanjutkan membaca “Ily – Tere Liye, Persahabatan atau Cinta?”
Random Writing

Ampau Lebaran

Lebaran tampaknya memang identik dengan ampau THR. Sejak aku kecil, sudah jadi kebiasaan mbah, ibu, paman, tante, bude, pakde dan keluarga lain berbagi ampau. Tentu saja, mbah, ibu dan bapakku sudah mewanti-wanti. Dilarang meminta. Kalau ada yang memberi, alhamdulillah. Ucapkan terima kasih. Tapi kalau tidak dikasih atau terlewat, tidak boleh meminta. 

Hal itu juga yang selalu aku ingatkan ke Cinta, Rangga dan ketiga keponakanku. Semenjak menikah, akupun ikut melanjutkan kebiasaan itu. Meski tidak besar nominalnya, tapi buat seru-seruan dengan anak-anak. 

Lanjutkan membaca “Ampau Lebaran”
Random Writing

Mudik

Balik kampung oooo 

Balik kampung oooo 

Balik kampung oooo 

Hati girang 

Betul, betul, betul 

Lebaran memang identik dengan pulang kampung. Suasana yang dihadirkan memang berbeda, jika kita pulang kampung di luar waktu lebaran. Orang-orang yang merantau, kebanyakan pasti menginginkan pulang ke kampung halamannya. 

Aku yang lahir dan besar di Balikpapan, mungkin kurang memahami perasaan bahagia para perantauan. Namun, suami yang berasal dari kota tetangga pasti menginginkan berlebaran bersama orangtuanya. 

Lanjutkan membaca “Mudik”
Buku

Malam yang Menegangkan – Tere Liye

Malam yang Menegangkan. Apa jadinya kalau buku anak-anak tapi covernya tampak misterius? Itulah yang tampak pertama kali tersirat saat melihat buku anak-anak karangan Tere Liye yang berjudul Malam yang Menegangkan. Jujur, agak kaget tahu Tere Liye bikin buku anak-anak. Hehe.

Anak-anak bakal takut gak ya? Jangan-jangan nanti anak-anak malah gak mau baca bukunya karena takut. Dikira cerita horor. 

Lanjutkan membaca “Malam yang Menegangkan – Tere Liye”